LUWUK, APOTEKERBANGGAI.COM – Resistensi antibiotika memiliki dampak serius bagi kesehatan, untuk itu perlu diupayakan rencana aksi yang sistematis.
Pada pertemuan World Health Asembly (WHA) ke-68 tahun 2015 telah disepakati oleh Negara anggota WHO, resolusi tentang Global Action Plan on Antimicobial Resistance sebagai upaya pengendalian resistensi antimikroba dan salah satu program prioritas kesehatan tingkat global dan nasional.
Telah disepakati bahwa seluruh negara akan menyusun Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba masing-masing sebagai tindak lanjutnya.
Pada Mei 2017, Indonesia sebagai salah satu negara yang menyepakati aksi di atas telah menyelesaikan National Action Plan on AMR (PAN-PRA).
BACA JUGA : Sosialisasi Peningkatan AMR Dalam Rangka Meningkatkan Kesadaran Pelaku Usaha Akan Bahaya AMR
Hampir seluruh pemangku kepentingan dilibatkan termasuk multisektor di luar Kementerian Kesehatan dengan pendekatan One Health.
Salah satu pemangku kepentingan dimaksud adalah Organisasi Profesi Apoteker, Ikatan Apoteker Indonesia yang terhimpun di Kabupaten Banggai bersama Loka Pengawasan Obat dan Makanan di Luwuk bersama-sama empat Organisasi Profesi lainnya.
KOMITMEN ORGANISASI PROFESI MENURUNKAN RESISTENSI ANTIBIOTIKA
Tepat pada Kamis, 5 Oktober 2023 telah ditandatangani komitmen Loka POM dengan lima Organisasi Profesi untuk membantu pemerintah dalam upaya menurunkan risiko resistensi antibiotik.
Tidak hanya pemerintah yang bertanggung jawab terhadap pengendalian dan pencegahan resistensi antimikroba. Seluruh pemangku kepentingan dengan strategi yang sistematis dan komprehensif dengan kesadaran dan kepedulian serta upaya pengendalian bersama dari tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, industri farmasi, dunia pendidikan, dan masyarakat.
SINERGAI PC IAI BANGGAI DENGAN LOKA POM
Apoteker sebagai tenaga kesehatan yang berwenang dalam penyerahan obat, perlu mengontrol dengan baik penyerahan antibiotik di apotek maupun klinik dan rumah sakit.
Masyarakat juga agar tidak menggunakan antibiotik tanpa diagnosa dokter terlebih dahulu. Hendaknya apoteker dapat bersinergi dengan dokter, menjadi mitra dalam penentuan pemilihan obat sesuai hasil diagnosa.
Sekaligus apoteker dapat melakukan pemantauan dan evaluasi dari penggunaan antibiotik di fasilitas kesehatan dan masyarakat.
Kami Apoteker Banggai berkomitmen untuk tidak lagi menyerahkan antibiotik tanpa resep dokter.